Sudah 3 tahun sejak Covid 19 melanda Wuhan, Covid 19 atau yang biasa kita sebut Novel Coronavirus pertama kali ditemukan di Wuhan pada tahun 2019. COVID-19 adalah virus baru yang berasal dari satu keluarga yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis flu biasa.
Pasalnya Virus Covid 19 ini menurut Para ahli banyak bukti bahwa COVID-19 berasal dari hewan yang terdapat di Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan, China. Mereka juga melaporkan bahwa sampel dari area yang positif virus SARS-CoV-2 ini berkaitan dengan penjualan hewan hidup.
Setelah ditemukan Virus Covid 19, sejumlah hewan di pasar tersebut dibakar. Wuhan pun lockdown untuk waktu yang cukup lama, setiap warga harus pergi ke Tim Kesehatan sebelum di evakuasi, guna mencegah adanya penularan ke warga yang sehat.
Virus Covid 19 ini ditularkan melalui kontak langsung dengan percikan dahak dari orang yang terinfeksi baik melalui batuk ataupun bersin. Selain itu virus ini mampu bertahan di udara untuk jangka waktu yang cukup lama.
Oleh karenanya setiap orang di wajibkan untuk selalu memakai masker serta cuci tangan setiap habis memegang sesuatu.
Gejala umum Covid 19 berupa batuk, demam dan sesak napas, Covid 19 juga dapat menyebabkan pneumonia atau kesulitan bernapas. Walaupun jarang terjadi, penyakit ini bisa berakibat fatal, gejala ini mirip dengan flu (influenza) atau pilek biasa.
Vaksinasi adalah pemberian Vaksin dalam rangka meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, apabila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.
Sudah banyak vaksin yang ada di Indonesia, Moderna, Pfizer, Sinovac, dan AstraZeneca. Namun baru-baru ini Presiden Jokowi kembali mengesahkan Vaksin baru buatan dalam negeri yang diberi nama IndoVac produksi PT Bio Farma.
Vaksin merupakan produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau zat yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga aman, jika diberikan kepada seseorang akan membuat kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu.
Saat ini vaksin menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah kegiatan, jika ingin berpergian minimal anda sudah melaksanakan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga, begitu pun jika ingin masuk ke dalam tempat rekreasi.
Status penerima vaksin bisa di lacak dari aplikasi Peduli Lindungi, demi mengurangi angka kenaikan Covid 19 maka Vaksin Booster merupakan keputusan mutlak untuk beroperasinya suatu kegiatan.
Belakangan ini diributkan dengan adanya berita angka penyebaran Covid 19 mulai meningkat kembali di China, di kabarkan jumlah kasus Covid 19 di China saat ini meningkat tiga kali lipat. Tempat objek wisata diberlakukan sistem penguncian atau lockdown di liburan Hari Nasional, ini dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran penularan Covid 19 Varian Omicron.
Objek wisata perbukitan Zhangjiajie di Provinsi Hunan pun terpaksa ditutup setelah ditemukannya 5 kasus positif, Zhangjiajie yang berada di wilayah tengah China dalam beberapa tahun terakhir mulai banyak kedatangan wisatawan karena ketenarannya setelah menjadi lokasi pengambilan gambar untuk film Avatar, hal tersebut membuat Zhangjiajie selalu ramai pengunjung dan tidak menutup kemungkinan terdampaknya para wisatawan dengan kasus Covid 19.
Pemerintahan China memperketat kebijakan antipandemi melalui pemeriksaan suhu badan dan kartu kesehatan di pusat-pusat transportasi publik, termasuk persyaratan membuat janji terlebih dulu sebelum memasuki pusat keramaian.
Kasus kenaikan Covid 19 di China membuat beberapa fasilitas dibatasi jam operasionalnya sebagian ada yang tidak di operasikan. Lockdown yang dilakukan kali ini kemungkinan tidak akan berlangsung lama dilihat dari kondisi beberapa negara yang sudah menjadikan Covid 19 ini sebagai penyakit endemi.
Meski kasus tersebut bukanlah di Indonesia, kalian harus tetap menjaga kesehatan, kebersihan badan dan patuhi prokes setiap berpergian ya!
